Seperti kita ketahui pada dunia amatir radio, komunikasi dilakukan dengan menggunakan berbagai cara. Yang paling kita kenal komunikasi menggunakan ucapan / berbicara melalui gelombang radio. Ada pula dengan komunikasi menggunakan kode-kode suara yang di kirim yaitu kode morse. Selain kode morse juga ada dengan menggunakan kode-kode lain yang di hasilkan oleh komputer atau alat lain yang kecepatannya sangat tinggi sehingga kita akan sangat sulit menterjemahkan kode-kode tersebut tanpa bantuan komputer atau alat lainnya. Inilah yang membedakan komunikasi dengan kode morse dan komunikasi dengan kode digital atau sering dikenal dengan mode digital atau singkatnya digimod. Banyak amatir radio salah mengartikan digimod adalah kode morse yang di kirim dengan kecepatan sangat tinggi sehingga kita tidak bisa lagi menterjemahkan kode morse tersebut karena sangat cepat. Hal ini sama sekali tidak benar. Kode digital (digimod) memiliki format yang berbeda dengan kode morse yang terbentuk oleh suara DIT dan DAH. Digimod mempunyai format tersendiri yang dasarnya berasal dari kode binari komputer. Detil tentang format digital merupakan bagian tersendiri yang penulis tidak akan terangkan di sini. Banyak amatir radio sering menyangka komunikasi digimod berarti komunikasi menggunakan internet seperti komunikasi jaman modern seperti Whatsapp, dll. Pada dunia amatir komunikasi digimod tetap di lakukan melalui pancaran gelombang radio dari transceiver yang dimilikinya. Sama sekali tidak melalui media internet sedikitpun. Blok diagram di bawah ini menggambarkan komunikasi digimod yang dilakukan oleh amatir radio. Jadi seperti terlihat dari gambar diatas, komunikasi digital murni menggunakan frekuensi / gelombang radio yang di pancar terimakan melalui transceiver. Tentu saja frekuensi yang dipergunakan adalah sesuai alokasi frekuensi bagi amatir radio. Interface / antarmuka di sini adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menghubungkan transceiver dan komputer agar saling bisa berkomunikasi. Seperti apa itu interface? Akan diterangkan pada bagian lain. Sedangkan komputer / laptop disini berfungsi untuk menjalankan program / software yang akan di gunakan untuk membantu kita melakukan komunikasi digital. Atau dengan kata lain program pada komputer yang akan mengubah kode-kode digital yang di terima dari transceiver sehingga kode digital tersebut dapat kita mengerti. Dan juga sebaliknya program pada komputer akan mengubah pesan yang kita kirim menjadi kode-kode digital dan selanjutnya akan dikirimkan lewat pancaran gelombang radio melalui transceiver. Mengapa repot-repot di kirim melalui kode-kode digital? Berikut adalah beberapa alasan mengapa harus di ubah ke kode digital:
Dari keuntungan-keuntungan di atas maka komunikasi yang pada jaman dahulu sangat sulit di lakukan melalui frekuensi HF saat propagasi jelek sekarang jadi lebih mudah dengan adanya komunikasi pada frekeunsi HF dengan moda digital. Seperti kita ketahui pada awalnya dunia amatir berkomunikasi melalui CW / kode morse, kemudian berkembang melalui wicara dan berlanjut melalui moda digital. Komunikasi moda digital juga mengalami perkembangan dari masa ke masa. Komunikasi digital pertama adalah yang kita kenal dengan RTTY (Radioteletype) yang masih di gunakan sampai sekarang oleh para amatir radio. RTTY ini juga ada beberapa macam yang tergantung dari kecepatan pengirimannya. Ada RTTY 45.45 yang mempunyai kecepatan 50 baud (sekitar 60 kata per menit) dan berbagai macam kecepatan lainnya. Tapi yang sering digunakan amatir radio adalah RTTY 45.45. Selain digimod RTTY masih ada banyak lainnya seperti PSK, FSK, MT63, HELLSCHREIBER (HELL), PACTOR, THROB, OLIVIA, SSTV, CONTESTIA, JT9, JT65, DOMINO, THOR, FT8, ROS, DOMINO, WSPR dll. Mengapa ada banyak jenis protokol komunikasi seperti diatas? Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, jenis-jenis protokol komunikasi digimod diatas di buat untuk tujuan – tujuan tertentu. Seperti FT8 di buat untuk komunikasi frekuensi HF dan juga pada beberapa frekuensi VHF untuk komunikasi saling tukar callsign dan report signal saja. Protokol ini di rancang untuk mengatasi perubahan propagasi yang cepat sehingga kita bisa langsung bertukar report signal dan callsign dengan cepat pula. Sebelum FT8 di buat pertukaran informasi ini lebih jarang terjadi karena kita belum selesai komunikasi propagasi sudah keburu memburuk. Lain pula mode WSPR di buat untuk memancarkan hanya callsign dan grid locator para amatir saja. Mode ini sering di gunakan untuk mengetest performa antena yang di pakai para amatir. Para amatir memancar dengan mode ini dengan daya keluaran yang kecil dan dengan interval waktu tertentu selama beberapa jam atau beberapa hari. Dengan bantuan jaringan komputer di seluruh dunia yang terpasang receiver dengan mode komunikasi WSPR ini maka kita bisa melihat komputer mana saja yang bisa menerima sinyal WSPR yang kita pancarkan. Secara tidak langsung bisa untuk melihat kondisi propagasi secara “real time” dengan menggunakan moda WSPR ini. Demikian sekelumit gambaran garis besar komunikasi moda digital pada dunia amatir radio. ’73 de YD2DSV ORARI Lokal Banjarnegara – YC2ZAA |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
June 2019
Categories |